SELAMAT DATANG DI BLOG SAHRUL

Jumat, 20 Mei 2011

Petani Karawang Waspada Ancaman Kekeringan KAMIS, 19/05/2011 - 18:35

KARAWANG, (PRLM).- Meski curah hujan masih turun, namun petani di Kabupaten Karawang tetap harus waspada terhadap prediksi kekeringan dan kekurangan air yang akan terjadi. Pasalnya, hingga saat ini, Tinggi Muka Air (TMA) Waduk Jatiluhur yang menjadi sumber air irigasi pertanian di Karawang masih berada dibawah normal.
"Memang hujan masih sering turun, namun itu tidak menambah TMA di Waduk Jatiluhur. Oleh karena itu, kami masih tetap mengingatkan petani untuk waspada ancaman kekurangan air," ucap Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Karawang, Ndjam Djamzir, Kamis (19/5).
Saat ini gilir giling air yang diberlakukan Perum Jasa Tirta II untuk membagi rata air di seluruh kecamatan di Karawang memang sudah dirasakan dampaknya bagi petani. "Namun, akan lebih baiknya jika petani secepatnya melakukan penanaman musim gadu dengan memanfaatkan air hujan yang masih turun, karena puncak kekeringan diprediksi justru bukan Juli-Agustus," katanya.
Jika bisa mempercepat musim tanam, kata Ndjam, penen musim gadu akan bisa dilakukan sebelum puncak kekeringan datangsehingga tidak akan sampai menyebabkan gagal panen karena kekrungan air. "Kami juga meminta Pemkab Karawang segera memperbaiki saluran irigasi yang rusak sehingga memperlancar laju air pada saat sistem gilirgiling air diberlakukan," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Sekda Kab. Karawang, Imam Sumantri. Mengantisipasi cauca yang tidak menentu dan ketersedian air yang diprediksi akan terganggu akibat cadangan air di Waduk Jatiluhur yang menyusut, membuat Pemkab Karawang mencanangkan penanaman padi untuk musim gadu lebih awal.
"Sesuai hasil rapat Komisi Irigasi se-wilayah Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) II Purwakarta dan informasi dari PJT II Jatiluhur, tinggi permukaan air waduk jatiluhur saat ini terus menurun, sehingga dapat mengakibatkan kurang lebih 10 persen luas areal pertanaman padi yang tidak terairi secara normal," ucapnya.
Untuk itu, kata Imam, Pemkab merasa perlu mengambil langkah antisipatif yang harus dilaksanakan, diantaranya percepatan pengolahan tanah, semai dan tanam, mengimbau petani melaksanakan efisiensi air penghematan pemakaian air, melaksanakan pola gilir giring
"Dan pemanfaatan saluran-saluran pembuang melalui pompanisasi. Selain itu, juga tidak lepas penyuluhan yang berkelanjutan di desa-desa untuk mengawal keberhasilan tanam petani di Karawang pada musim gadu," katanya. (A-186/das)***