SELAMAT DATANG DI BLOG SAHRUL

Rabu, 27 April 2011

HERBAL: Seledri Tanaman Rempah Penurun Tekanan Darah


DADANG SUTARJAN/"PRLM"SEBAGIAN besar orang mengenal seledri (Apium graveoleas) hanya sebagai rempah-rempah pelengkap dalam sayur sup. Selain untuk sup, tumbuhan berdaun keriting ini memang jarang digunakan. Seperti halnya jenis rempah-rempah lain yang tumbuh di Indonesia, seledri pun memiliki daya penyembuh. Umumnya daun dan tangkainya yang digunakan sebagai obat, sedangkan umbinya biasanya dibuang begitu saja.
Ada tiga macam varietas seledri, yaitu seledri air, seledri daun dan seledri umbi. Dari ketiga varietas tersebut, seledri daun yang paling banyak digunakan orang baik sebagai rempah-rempah maupun obat. Seledri air dan seledri umbi jarang ditanam di Indonesia. Seledri air hanya tumbuh di tanah pasir kasar dan kerikil halus yang dialiri air.
Varietas seledri yang paling banyak ditanam di Indonesia, adalah seledri daun. Seledri varietas ini gampang ditanam dan tidak membutuhkan media tanam khusus seperti halnya seledri air. Di tanah kering seledri daun dapat tumbuh subur dan menghasilkan daun yang besar-besar berwarna hijau tua dan berbau harum. Seledri daun dapat tumbuh subur dengan pupuk kotoran ayam.
Dalam dunia pengobatan tradisional, seledri digunakan sebagai obat luar dan obat dalam. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang dapat diatasi menggunakan seledri, berikut beberapa ramuan yang Ki Suta dapatkan dari berbagai literature dan cerita orang-orang tua.
Tekanan darah tinggi: Haluskan satu genggam daun seledri, lalu tambahkan satu gelas air hangat. Aduk sampai merata dan kemudian disaring. Minumlah air saringan daun seledri ini dua kali sehari sampai sembuh.
Ada ramuan lain dari daun seledri yang juga bermanfaat mengatasi tekanan darah tinggi, yaitu menggunakan 50-100 gram seledri dan 500 gram labu bligo. Seledri dan labu bligo dijus, kemudian berikan pada penderita dua kali sehari setiap hari sampai tekanan darah turun.
Anda juga dapat menggunakan ramuan yang terdiri dari 50 gram seledri dan 100 gram lobak yang dijus atau menggunakan campuran seledri dan mentimun yang sebelumnya dijus secara terpisah.
Reumatik: Ambil satu tangkai daun seledri segar. Langsung dimakan sebagai lalapan setiap kali makan.
Campak: 50 gram seledri, 60 gram wortel, 50 gram tebu dan 60 gram water chestnut. Tebu dibuang kulitnya dan semua bahan dicuci bersih, lalu dijus. Penderita cukup minum jus ini satu hari sekali.
Melancarkan peredaran darah: 100 gram seledri dan 100 gram wortel dijus. Berikan jus ini pada penderita sampai peredaran darah terasa lancar.
Sementara itu sebagai obat luar, seledri merupakan bahan penyubur rambut dan penyegar yang bagus untuk menjadikan kulit muka berminyak menjadi lebih kering dan normal dan menghilangkan iritasi di wajah.
Untuk mendapatkan penyegar dari seledri ini sangat mudah. Cucilah segenggam daun seledri, kemudian masukkan ke dalam wadah dan tuangi air mendidih. Biarkan selama seperempat jam sampai tercium harum seledri. Simpan di dalam lemari es sampai akan digunakan.
Cara menggunakannya, bersihkan wajah Anda, lalu oleskan merata ke seluruh muka dengan penyegar seledri dan biarkan sebentar baru wajah Anda dibersihkan dengan air bersih.
Ki Suta ingatkan, bagi mereka yang di dalam air seninya mengandung zat putih telur, sebaiknya jangan mengonsumsi seledri karena akan memperburuk kondisi kesehatan Anda. (Ki Suta)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar